Pemula seni liberal mempelajari hukum kedua termodinamika dengan GPT, dan nilai pada akhirnya adalah sebagai berikut 😂: Banyak ilmuwan menyebut hukum kedua termodinamika (hukum peningkatan entropi) "salah satu hukum alam terbesar", dan beberapa ilmuwan (seperti Eddington) bahkan berkata: "Jika teori Anda bertentangan dengan hukum kedua termodinamika, saya tidak peduli seberapa pintar teori Anda, itu pasti akan dibatalkan." ” Inti dari hukum kedua termodinamika, dapat memiliki banyak ekspresi, yang paling umum adalah: Prinsip peningkatan entropi: entropi total dari sistem terisolasi tidak pernah berkurang, tetapi hanya dapat meningkat atau tetap tidak berubah. Energi hilang secara permanen: Meskipun energi dilestarikan (hukum pertama), "ketersediaannya" terus menurun. Ini sebenarnya hanya fakta sederhana: "Panas tidak berjalan dari dingin ke panas dengan sendirinya." "Inilah contohnya: Anda meletakkan secangkir kopi panas di atas meja dan itu menjadi lebih dingin; Tapi Anda belum pernah melihat secangkir kopi dingin menjadi panas dengan sendirinya. Ini adalah perwujudan paling sederhana dari hukum kedua termodinamika. Ini menunjukkan bahwa proses di alam memiliki "arah" - Panas mengalir dari suhu tinggi ke rendah, dan energi perlahan "menyebar". Hukum pertama termodinamika memberi tahu kita: "Energi tidak menghilang begitu saja, juga tidak menciptakan sesuatu dari ketiadaan." Tetapi undang-undang kedua menambahkan: "Meskipun energi dihemat energi, itu akan menjadi semakin 'tidak berguna'." Misalnya, jika Anda mengemudi: energi kimia bensin → energi kinetik → mesin → panas → menghilang. Semua energi masih ada, tetapi telah menjadi "limbah panas" yang tidak bisa lagi menggerakkan mobil. Jadi yang diungkapkannya bukanlah perubahan kuantitas energi, tetapi penurunan kualitas energi. Karena pada tingkat mikroskopis, pergerakan antar molekul "tidak teratur", alam selalu cenderung membuat partikel lebih acak dan merata distribusi. Untuk memberikan analogi yang paling intuitif: bayangkan Anda menjatuhkan setetes tinta ke dalam air; Itu tidak akan "berkumpul" kembali dengan sendirinya, tetapi akan menyebar semakin merata. Sistem akan selalu bergerak dari "keadaan kemungkinan rendah" (konsentrasi lokal) ke "keadaan kemungkinan tinggi" (distribusi seragam). "Peningkatan kemungkinan keadaan" ini adalah peningkatan entropi. Dari sudut pandang ilmiah murni, pentingnya hukum kedua termodinamika terletak pada kenyataan bahwa hukum tersebut mendefinisikan arah proses alami, dan kita dulu berpikir bahwa hukum fisika "reversibel", seperti hukum Newton; Tetapi hukum kedua memberi tahu kita bahwa dunia nyata sebenarnya tidak dapat diubah. Kopinya dingin dan tidak bisa lagi memanas dengan sendirinya. Oleh karena itu, waktu memiliki "panah". Ini memungkinkan rekayasa, dan semua mesin (mesin, lemari es, komputer, pembangkit listrik) dirancang di sekitar "batas peningkatan entropi". Kita tahu bahwa tidak ada mesin yang dapat mengubah panas 100% dari waktu - karena hukum kedua melarang "mesin gerak abadi". Mengapa disebut "Yang Terbesar": Evolusi hampir semua sistem kompleks, baik molekul, galaksi, organisme atau sistem ekonomi, mengikuti semacam tren "entropi". Sebagian besar persamaan dalam fisika (seperti hukum Newton, persamaan Maxwell) "simetris dalam waktu", dan hanya hukum kedua termodinamika yang memberi waktu arah "masa lalu → masa depan" yang tidak dapat diubah" Dari Clausius hingga Boltzmann, telah ditemukan bahwa entropi sebenarnya mencerminkan jumlah keadaan partikel mikroskopis - ini adalah titik lahir fisika statistik dan pilar penting fisika modern. Hukum kedua termodinamika memberi tahu kita bahwa entropi total sistem terisolasi meningkat selamanya sampai mencapai nilai maksimumnya. Ini berarti bahwa semua perbedaan energi pada akhirnya akan habis. Bintang mendingin, galaksi menghilang, dan kesadaran menghilang. Akhir alam semesta adalah apa yang disebut "kematian panas" - suhunya seragam, tidak ada cahaya dan tidak ada suara, dan tidak ada perubahan. Artinya, eksistensi itu sendiri adalah proses dari entropi rendah ke tinggi, dari keteraturan ke kekacauan. Ini sama dengan nasib kehidupan manusia, peradaban dan bahkan cinta: dari kelahiran, kemakmuran, mekar, pembusukan, pembusukan, dan kembali ke ketiadaan. Ini bukan hanya hukum fisika, tetapi juga takdir metafisik. Namun, hal yang menakjubkan adalah bahwa bahkan di alam semesta yang bergerak menuju entropi ini, kehidupan dan kesadaran masih lahir. Kehidupan sebenarnya adalah struktur "anti-entropi" lokal: ia mempertahankan keteraturannya sendiri dan entropi rendah dengan terus menyerap energi eksternal (sinar matahari, makanan). Hal yang sama berlaku untuk peradaban: kita membangun kota, menciptakan seni, membuat hukum, dan menulis kode untuk melawan kekacauan dan erosi waktu. Tetapi perlawanan ini tidak abadi, itu hanya gelombang berumur pendek dalam arus kosmik. Seperti yang dikatakan Prigogine (pendukung teori struktur disipatif): "Ketertiban tidak kekal, itu adalah anak waktu." ...