Parlemen Latvia telah memilih mendukung negara itu menarik diri dari Konvensi Istanbul. Orang-orang Latvia berpendapat bahwa konvensi melawan kekerasan dalam rumah tangga mencakup teori gender yang tidak dapat diterima. Latvia akan menjadi negara Uni Eropa pertama yang meninggalkan konvensi jika presiden menandatangani RUU tersebut