Topik trending
#
Bonk Eco continues to show strength amid $USELESS rally
#
Pump.fun to raise $1B token sale, traders speculating on airdrop
#
Boop.Fun leading the way with a new launchpad on Solana.

Brian Roemmele
kita hanya bisa melihat apa yang menurut kita mungkin ...
Pesan dari tahun 1990-an:
"Tahun 90-an merindukanmu"

Brian Roemmele21 Agu, 22.57
Pesan dari tahun 1980-an:
"Kamu tahu tahun 80-an merindukanmu, kan?"
8,87K
Neuron Manusia dalam Hidangan Master Pong: Terobosan dalam Kecerdasan Biologis Sintetis
Mereka menguasai Pong tanpa input manusia atau komputer.
Dalam sebuah studi inovatif di jurnal Neuron, para peneliti menunjukkan bahwa neuron manusia dan tikus yang dibiakkan dalam piring laboratorium dapat belajar memainkan video game klasik tahun 1970-an Pong.
Pencapaian luar biasa ini, yang dipimpin oleh Dr. Brett Kagan dan timnya di Cortical Labs di Melbourne, Australia, menampilkan potensi kecerdasan biologis sintetis dan membuka jalan baru untuk memahami bagaimana neuron memproses informasi dan beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis.
Sistem yang dijuluki "DishBrain," menggabungkan sel-sel otak hidup dengan teknologi canggih, menawarkan wawasan tentang kecerdasan, pembelajaran, dan aplikasi potensial dalam ilmu saraf dan kecerdasan buatan (AI).
Sistem DishBrain: Perpaduan Biologi dan Teknologi
Sistem DishBrain adalah platform perintis yang mengintegrasikan sekitar 800.000 neuron hidup—baik yang berasal dari otak tikus embrionik atau sel punca pluripoten yang diinduksi manusia—ke dalam susunan mikroelektroda. Susunan ini, chip silikon yang ditempatkan dalam cawan petri, berfungsi sebagai antarmuka antara neuron biologis dan lingkungan digital. Elektroda dapat memberikan impuls listrik untuk merangsang neuron dan merekam aktivitasnya, menciptakan sistem loop tertutup di mana neuron menerima umpan balik waktu nyata berdasarkan tindakan mereka.
Dalam percobaan, neuron terhubung ke komputer yang menjalankan versi sederhana dari Pong, permainan seperti tenis di mana pemain menggerakkan dayung untuk memukul bola bolak-balik. Susunan mikroelektroda dibagi menjadi daerah sensorik dan motorik. Elektroda di daerah sensorik mengirimkan sinyal untuk menunjukkan posisi bola, sementara yang berada di daerah motorik menafsirkan aktivitas saraf sebagai perintah untuk menggerakkan dayung ke atas atau ke bawah. Untuk membuat tugas itu layak, para peneliti menyesuaikan permainan: dayung lebih besar, bola bergerak lebih lambat, dan tidak ada lawan, dengan tujuan untuk memaksimalkan panjang reli daripada memenangkan pertandingan.
Belajar Melalui Umpan Balik: Prinsip Energi Bebas
Neuron belajar bermain Pong hanya dalam waktu lima menit, meningkatkan kinerja mereka dari waktu ke waktu. Pembelajaran cepat ini didorong oleh mekanisme umpan balik yang berakar pada prinsip energi bebas, sebuah teori yang diusulkan oleh rekan penulis Profesor Karl Friston. Menurut prinsip ini, neuron berusaha meminimalkan ketidakpastian (atau entropi) di lingkungannya. Dalam percobaan, ketika neuron berhasil memukul bola, mereka menerima rangsangan listrik yang dapat diprediksi, memperkuat konektivitas dan bertindak sebagai hadiah. Ketika mereka meleset, mereka menerima stimulus yang tidak dapat diprediksi dan lebih intens, yang mengganggu jaringan saraf dan mendorong adaptasi untuk menghindari hasil seperti itu.
Selama 20 menit, neuron meningkatkan kemampuan mereka untuk mempertahankan reli, dengan neuron manusia mengungguli neuron tikus, mencapai waktu reli yang jauh lebih lama. Perbedaan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa neuron manusia memiliki kapasitas pemrosesan informasi yang lebih besar daripada neuron hewan pengerat. "Lonjakan" aktivitas listrik yang disinkronkan di jaringan saraf tumbuh lebih kuat dengan setiap pukulan yang berhasil, menunjukkan bahwa neuron menyesuaikan perilaku mereka untuk mencapai tujuan memukul bola dengan lebih konsisten.
Implikasi untuk Ilmu Saraf dan AI
Eksperimen DishBrain adalah tonggak penting dalam memahami bagaimana neuron belajar dan memproses informasi di luar konteks organisme hidup. Dr. Kagan menyarankan bahwa karya ini menunjukkan "kecerdasan biologis sintetis," di mana neuron menunjukkan perilaku yang diarahkan pada tujuan yang mirip dengan kesadaran—didefinisikan di sini sebagai kemampuan untuk merasakan dan merespons lingkungan, meskipun tidak setara dengan kesadaran. mereka mengasyikkan.

20,6K
Mall yang kosong lebih menghantui daripada banyak tempat lain.
Ini adalah ruang liminal kekosongan di mana pernah ada 100-an pada hari Sabtu sore.
Sejarah akan mencatat tempat ini, seperti Main Street sebelumnya, tidak benar-benar untuk berbelanja tetapi pemahaman terakhir tentang kebutuhan kita akan komunitas.


21,86K
Teratas
Peringkat
Favorit
Trending onchain
Trending di X
Pendanaan teratas terbaru
Paling terkenal